Lo Kheng Hong
(Lahir pada tanggal 20 Februari 1959)
Dikenal sebagai "Prasmanan Indonesia" di pasar Indonesia, filosofi investasinya terutama didasarkan pada investasi nilai.
Curriculum vitae:
Mulailah berinvestas di pasar modal pada usia 30 tahun. Dia masih bekerja di bank ketika mulai menjadi investor saham. Pada usia 37 tahun, ia berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan untuk menjadi investor penuh waktu.
Setelah tujuh tahun berinvestasi di pasar modal, LKH mengungkapkan bahwa ia telah menghasilkan banyak uang, dan ia telah menghasilkan cukup uang untuk memutuskan tidak bekerja lagi. Sejauh ini, dengan 30 tahun karir investasinya, Lo Kheng Hong tidak bosan, tetapi menjadi semakin antusias dalam berinvestasi.
“Karena menjadi investor saham di BEI itu menyenangkan dan mengasyikkan, kita hanya menjalani kehidupan yang mudah tetapi mendapat banyak uang. Bahkan bertanya kapan akan berhenti? “Saya akan menjadi investor saham sampai akhir hayat, sampai Saya dipanggil oleh Yang Maha Kuasa,” ujarnya.
Salah satu rahasia sukses LKH sebagai investor perorangan adalah memiliki saham di perusahaan besar yang kinerjanya jelas dan pertumbuhannya konsisten.
“Kalau kita punya saham di perusahaan besar, kita bisa tidur dan menghasilkan uang lebih banyak dibandingkan orang yang bekerja keras. Tidur saja,” ujarnya.
Ia pun memilih menjadi investor saham dibandingkan membangun usaha sendiri karena memegang saham LKH sama saja dengan memiliki perusahaan yang sangat besar.
“Sekarang saya punya pabrik ban terbesar di Asia Tenggara, pemegang saham terbesar ketiga. Saya juga tidak butuh bisnis itu, saya pemegang saham terbesar kedua di sebuah perusahaan media. Jadi enak dan saya beli dengan harga diskon, katanya.
Lo Kheng Hong juga mencontohkan saat dia membeli saham Indika Energy, tambang batu bara terbesar ketiga di Indonesia.
“Saat itu nilai buku per sahamnya 1.600 rupiah dan harga sahamnya 110 rupiah. Saya tidak mau memulai bisnis karena sangat rumit. Kedua, saya bisa mencari perusahaan yang sudah ada dan membelinya dengan harga diskon, seperti Indika Oni dan Bajaj Auto dunia nyata," kata Lo Kheng Hong.
(Filosofi investasi harus fokus pada investasi nilai, mencari IPO dengan potensi besar untuk membeli saham asli, dan menghasilkan uang sambil tidur setelah listing)